Pada artikel kali ini kami akan membahas tentang tumbuhan gymnospermae dan angiospermae, serta berbagai hal yang berkaitan dengan keduanya. Semoga Anda mendapatkan tambahan pengetahuan bermanfaat dari apa yang kami sampaikan.

Pengertian Gymnospermae

Kata Gymnospermae bersumber dari Yunani yang memiliki arti telanjang (gymnos) dan biji (sperma). Dalam padanan kata tersebut kita akan mengetahui bahwa tanaman ini memiliki biji yang telanjang atau biji pohon ini tidak dilindungi oleh bakal buah seperti biji pada pohon lain, karena alasan tersebutlah tanaman ini dikatakan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.

Karena memiliki biji terbuka, tanaman ini tidak memiliki ovarium dimana dalam tumbuhan lain berfungsi untuk tempat tumbuhnya biji tersebut, dan dalam proses perkawinan tanaman ini akan menjatuhkan serbuk sari langsung ke bagian ovum yang terletak dekat dengan mikrofil.

Karena dilihat dari penampakannya biji pada kelompok tumbuhan ini terbuka. Tumbuhan gymnospermae tidak memiliki ovarium sebagai tempat perkembangan biji, dan juga serbuk sari akan langsung jatuh ditempat ovum yang berada di dekat mikrofil. Strobilus merupakan organ reproduksi yang terdapat dalam tumbuhan jenis ini, organ reproduksi tersebut terbuat dari daun khusus yang dapat membuat sporofit.

Klasifikasi, Ciri Khas,  Siklus Hidup, dan Contoh Tumbuhan Gymnospermae

Agar lebih mengenal tentang tumbuhan gymnospermae, di bawah ini akan kami sebutkan secara detail mengenai klasifikasi, ciri khas, siklus hidup, serta contoh-contoh untuk tumbuhan jenis gymnospermae. Berikut detailnya :

A.Klasifikasi Gymnospermae

Berbicara tentang klaifikasi tumbuhan gymnospermae, perlu diketahui bahwa terdapat tiga kelompok yang telah punah dan empat kelompok yang masih tetap bertahan sampai saat ini.

Beberapa kelompok tumbuhan gymnospermae yang sudah punah yaitu Cordaitophyta, Bennetophyta, serta Pteridospermophyta. Adapun yang masih bertahan yaitu :

  • Pinophyta. Contoh jenis tumbuhan ini adalah tumbuhan runjung
  • Ginkgophyta. Contoh jenis tumbuhan ini adalah ginkgo.
  • Cycadophyta. Contoh jenis tumbuhan ini adalah tumbuhan pakis haji dan kerabatnya.
  • Gnetrophyta. Contoh jenis tumbuhan ini adalah melinjo dan kerabatnya.

B.Ciri Khas Gymnospermae

Ciri-ciri dari tumbuhan Gymnospermae adalah :

  • Akar, batang, dan daunnya sejati.
  • Memiliki daun sempit dan kaku daripada tumbuhan jenis lain.
  • Memiliki Bakal biji yang terbuka sehingga tidak dilindungi oleh daun buah.
  • Megasprofil yang berupa sisik merupakan pendukung bakal biji yang terkumpul di dalam bentuk strobilus.
  • Tidak memiliki mahkota bunga dan bunga sejati.
  • Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah karena posisinya di luar.
  • Terjadi pembuahan tunggal pada saat reproduksi.
  • Berakar tunggang.
  • Tumbuhan hesterospora dapat menghasilkan dua jenis spora.

C.Struktur Gymnospermae

Umumnya, gymnospermae adalah pohon besar dan juga memiliki batang berkayu. Kumpulan pembuluh angkut kolateral.u muncul dari bagian kayu ini.

Jika gimnospermae dipotong menyamping pada batang, terlihat pada susunan melingkar pada batang, yaitu merupakan susunan dari berkas pembuluh angkut.

Tidak hanya itu, batang tanaman berbiji terbuka dapat menyebabkan penebalan atau pertumbuhan sekunder akibat adanya kambium pada tanaman tersebut.

Tanaman berbiji terbuka biasanya memiliki berkas pengangkut seperti xilem dan floem. Namun, satu-satunya xilem di gymnospermae adalah trakeid. Trakeid sendiri merupakan sel xilem yang fungsinya mendukung, sedangkan floem tidak memiliki sel pendamping.

D.Siklus Hidup Gymnospermae

Selama siklus hidup gymnospermae, ada domain sporofit. Dari gametophyta dan sporofit, telah berkembang menjadi generasi baru tanaman induk sporofit. Rujung terbentuk pada tumbuhan sporofit dewasa, dan di dalam Rujung jantan, spora berkembang menjadi gametofit jantan.

Setiap gametofit jantan terdiri dari beberapa sel yang tertutup serbuk sari. Seperti rujung betina, spora betina berkembang menjadi gametofit betina. Nantinya, setiap gametofit betina bisa bertelur di bakal biji. Penyerbukan dapat terjadi ketika serbuk sari dipindahkan dari rujung jantan ke rujung betina.

Jika perpindahan sperma dari serbuk sari ke sel telur bisa menyebabkan pembuahan, hasilnya adalah zigot diploid. Zigot kemudian akan terus berkembang menjadi embrio di dalam biji, yang dibentuk oleh ovula di rujung pejantan.

Benih yang berkecambah dapat tumbuh menjadi pohon sporofit dewasa sehingga siklus hidup gymnospermae dapat berulang.

 

E.Contoh Tumbuhan Gymnospermae

Di bawah ini beberapa contoh tumbuhan yang masuk ke dalam kategori gymnosperamae :

1.Pohon Cemara

Pohon cemara juga disebut dengan nama latin Araucaria Cunninghamii, yaitu sejenis gymnospermae. Bentuk pohonnya berupa tumbuhan berkayu dengan bentuk daun yang unik dan indah. Selain bentuk daunnya yang khas, pohon cemara tidak memiliki buah.

Dari segi jenisnya, pohon cemara memiliki beberapa jenis pohon, yaitu :

  1. Cemara Kipas, , yaitu jenis cemara yang berasal dari genus Thuja dan keluarga Cipressaceae. Jenis yang satu ini banyak hidup di lingkungan lembab dan dapat ditemukan di rawa-rawa.
  2. Cemara Pinsil, yaitu jenis cemara yang berasal dari wilayah mediterania dan memiliki kayu dengan bau yang harum

2.Pinus

Pohon pinus juga merupakan jenis gymnospermae. Nama latin pohon ini adalah Pinus Mercusii atau Casuarina Equisetifolia, dan merupakan tumbuhan penghasil getah yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

3.Pakis Haji

Pakis haji juga merupakan jenis gymnospermae. Tanaman ini juga dikenal dengan nama Cycas Rumphii, dan biasanya digunakan sebagai sayuran atau dibudidayakan sebagai tanaman hias atau tanaman yang biasa ditanam di pekarangan rumah.

4.Melinjo

Melinjo juga dikenal dengan nama latinnya Gnetum Gnemon Linn. Pohon ini termasuk jenis tumbuhan tumbuhan, batangnya kuat, bentuk daunnya unik, yaitu lonjong dengan ujung tumpul. Padahal, umur tanaman ini bisa mencapai 100 tahun, dan bila tinggi pohon 25m, hasil panennya bisa mencapai 80-100 kg.

5.Pohon Damar

Pohon damar juga disebut dalam bahasa latin Agathis Dammara dan merupakan pohon yang menghasilkan getah seperti pohon pinus. Tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang hidup di Sulawesi, Maluku dan Jawa.

Diameter batang resin cukup lebar, mencapai 1 meter. Kandungan senyawa pada pohon damar meliputi alkohol kompleks, resin, asam resinat dan balsam.

6.Juniper

Juniper dengan memiliki nama latin Juniperus sp juga termasuk dalam gymnospermae. Di kalangan masyarakat Indonesia, tanaman ini disebut jinten. Jika diamati, biji tanaman jinten hampir sama dengan biji wijen.

7.Penawar Jambe (Jawa)

Penawar Jambe (Jawa) dengan memiliki nama latin Cycas Revoluta juga terdapat di dalam gimnospermae. Tanaman jenis ini biasanya tumbuh di pekarangan rumah, di mana penawar jambe ini termasuk famili yang sama dengan pakis haji.

Di Indonesia tanaman ini biasa digunakan sebagai tanaman hias. Bagi masyarakat yang paham akan khasiat tanaman ini lebih cenderung menjadikannya sebagai obat herbal untuk menurunkan tekanan darah tinggi, obat diare, obat kanker dini, obat tuberkulosis dan beberapa khasiat lainnya.

Selain daftar yang telah disebutkan di atas, tentu masih ada beberapa contoh tumbuhan lainnya yang juga masuk ke dalam jenis tumbuhan gymnospermae namun tidak sempat kami jelaskan secara detail. Di antaranya adalah :

  • Agathis alba
  • Pinus silvetris
  • Dioon sp
  • Podocapus imbricata
  • Ginkgo biloba
  • Ephedra altissima
  • Sequoia gigantea

Tentang Angiospermae

Angiospermae merupakan kata latin yang berasal dari 2 kata Angios yang artinya tertutup dan spermae artinya benih. Berdasarkan istilah penggalan kata yang diketahui bahwa angiospermae merupakan tumbuhan yang menghasilkan biji tertutup.

Angiospermae dapat dibagi menjadi dikotil dan monokotil. Selain itu, angiospermae juga dapat diklasifikasikan sebagai tumbuhan yang memiliki bunga dan menghasilkan biji yang tertutup dalam karpel. Karpel sendiri merupakan daun yang telah dimodifikasi untuk menutupi benihnya, yang kemudian berkembang dan berbuah.

Klasifikasi, Ciri Khas,  Siklus Hidup, dan Contoh Tumbuhan Angiospermae

Agar lebih mengenal tentang tumbuhan Angiospermae, di bawah ini akan kami sebutkan secara detail mengenai klasifikasi, ciri khas, siklus hidup, serta contoh-contoh untuk tumbuhan jenis Angiospermae. Berikut detailnya :

A.Klasifikasi Angiospermae

Klasifikasi tumbuhan angiospermae dibedakan menjadi dua jenis tumbuhan, yaitu tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Tumbuhan dikotil atau biasa disebut dengan biji buah 2 merupakan kelompok tumbuhan berbunga dengan ciri menonjol yang mempunyai kelembagaan sepasang daun yang dibentuk oleh biji, sehingga anggotanya mudah dibagi menjadi dua bagian.

Adapun ciri-ciri dari tumbuhan dikotil adalah sebagai berikut :

  • Berakar tunggang.
  • Memiliki daun biji dalam embrio.
  • Memiliki kambium pada batang.
  • Daunnya menyirip.

Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Berakar serabut.
  • Batangnya tidak bercabang.
  • Tidak berkambium.
  • Daunnya berbentuk melengkung atau sejajar.
  • Bunganya berkelipatan 3.

B.Ciri Khas Angiospermae

Berdasarkan pengertian dari angiospermae yang merupakan tumbuhan berbiji tertutup. Beberapa ciri-cirinya, diantaranya:

  • Terdiri dari bunga, daun, batang, dan akar.
  • Daunnya berbentuk pipih.
  • Tulang daun lebih beraneka.
  • Bakal biji tertutupi oleh daun buah.
  • Memiliki akar tunggang atau serabut.
  • Terdapat makroskofil pembentuk badan yang disebut sebagai putik dengan bakal biji di dalamnya yang tidak tampak
  • Berkas pembuluh pengangkutan ada yang bersifat kolateral terbuka namun terdapat juga yang bersifat tertutup
  • Benangsari yang terpisah atau terkumpul dalam satu bunga
  • Xilem terdiri dari trakeida dan trakea
  • Floem dengan sel-sel pengiring
  • Terjadinya pembuahan ganda.

C.Struktur Angiospermae

Struktur angiospermae dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu:

  1. Pertama, yaitu mahkota bunga yang menjadi satu perhiasan di bunga selain kelopaknya. Terdapat helaian-helaian berukuran besar dengan warna mencolok yang disebut sebagai petal.
  2. Kedua, yaitu kelopak bunga yang berwarna hijau dan berbentuk menyerupai daun. Fungsinya sebagai pelindung mahkota bunga pada saat masih kuncup.
  3. Ketiga, yaitu putik yang berfungsi sebagai alat reproduksi betina pada bunga dan memiliki peran dalam menghasilkan bakal biji.
  4. Keempat, yaitu benang sari yang berfungsi sebagai alat kelamin jantan pada bunga. Pada bagian ini tersusun dari tangkai sari dan sebuah kantong kepala sari tempat serbuk sari dihasilkan.

D.Siklus Hidup Angiospermae

Siklus hidup yang terdapat pada tumbuhan angiospermae adalah sebagai berikut :

  1. Penyerbukan : Proses ini dimulai penyerbukan saat jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
  2. Pembelahan : Setelah penyerbukan terjadi, bagian inti sel dalam serbuk sari akan membelah menjadi inti vegetatif, inti generatif satu, dan inti generatif dua. Setelah itu, serbuk sari akan berkecambah membuka tabung serbuk sari sebagai jalan menuju kantong embrio.
  3. Perjalanan Menuju Kantong Embrio : Proses selanjutnya adalah inti vegetatif yang berperan sebagai penunjuk jalan bagi kedua inti generatif, sehingga mampu berjalan terlebih dahulu menuju kantong embrio.
  4. Proses Pembuahan : Setelah tiba di kantong embrio, inti generatif satu akan melakukan pembuahan terhadap ovum dan membentuk zigot. Adapun inti generatif dua akan melakukan pembuahan terhadap inti kandung lembaga sekunder dengan membentuk endosperma.
  5. Perkembangan : Zigot nantinya tumbuh dan berkembang menjadi embrio calon individu baru dengan mengambil cadangan makanan yaitu endosperma.

Jika diamati perkembangannya dimulai dari embrio, endosperm dan selaput biji, kemudian menjadi bakal biji, lalu menjadi benih, dan selanjutnya ovarium menjadi buah.

E.Contoh Tumbuhan Angiospermae

Adapun contoh tumbuhan Angiospermae adalah sebagai berikut :

1.Jambu Biji (Psidium guava L)
Jambu biji merupakan salah satu jenis angiospermae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah, kemudian tumbuh dan berkembang di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Selatan dan negara lainnya.

Tinggi pohon jambu biji bisa mencapai 5-10 meter, dan batangnya licin, terkelupas, bercabang dan berwarna coklat. Bentuk daunnya tunggal bulat telur, dengan ujung tumpul dan sistem daun menyirip. Bagian bunga jambu biji berbentuk benang sari putih bulat dengan panjang sekitar 1,5 cm dan benang sari pipih berwarna putih dan buah buni.

2.Karet (Hevea brasilliensis)
Pohon karet merupakan salah satu jenis angiospermae, yaitu pohon yang tumbuh di daerah tropis dan dapat ditemukan di Asia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat.

Tinggi pohon karet mencapai 25 meter dan diameternya lebih besar. Habitatnya terletak di daerah dengan curah hujan tahunan 2500-4000 mm, tanahnya gembur dan mengandung bahan organik, muka airtanahnya sangat dalam, sekitar 1,5-2 meter.

3.Kencur (Kaempferia galanga L.)

Kencur merupakan salah satu jenis angiospermae dan mudah ditemukan di Asia Tenggara, Cina Selatan dan Indonesia. Namun, tumbuhan ini kemungkinan besar berasal dari India.

Secara bahasa, daun tanaman kencur berukuran lebar dan sempit. Pada kencur berdaun lebar, warna kencur lebih terang dan rimpangnya lebih besar. Dibandingkan dengan kencur daun lebar, kencur berdaun sempit akan menghasilkan minyak atsiri yang lebih tinggi.

Selain ketiga jenis tumbuhan di atas, masih ada beberapa jenis tumbuhan Angiospermae lainnya yang tidak kami jelaskan secara detail, yaitu :

  • Durian
  • Bambu
  • Jambu
  • Mangga
  • Rambutan
  • Rotan
  • Apel
  • Pir
  • Terong
  • Tomat
  • Jagung
  • Pepaya
  • Alpukat
  • Kelengkeng
  • Semangka
  • Stoberi
  • Anggur
  • Lengkuas
  • Temulawak
  • Kunyit
  • Jahe
  • Bawang bombay
  • Kentang
  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Cocor bebek
  • Ubi jalar
  • Bunga mawar
  • Kemesek
  • Pegagang
  • Jati
  • Kaktus
  • Meranti

Demikian informasi mengenai gymnospermae dan angiospermae yang dapat kami bagikan pada artikel ini. Semoga konten yang kami sampaikan dapat menambah pengetahuan anda.